2. Black Seed menstimulasi sumsum di tulang dan kekebalanitas sel serta produksi interferon, melindungi sel-sel normal melawan virus perusak sel, melawan sel tumor dan meningkatkan jumlah anti bodi yang memproduksi sel B. (Cancer Immuno-biology Laboratory, south Carolina)
3. Black Seed mengandung asam lemak tak jenuh, misalnya Linoleic dan asam Gammalinolen yang masuk dalam tubuh. Asam ini memungkinkan untuk pencapaian sistesis yang merupakan system kekebalan tubuh yang penting, yang meregulasi subtansi-subtansi yang merupakan turunan dari prostaglandin E1, asam Linoleic menstabilkan Histamin sel dan Prostaglandin memiliki efek menghambat radang. Hal ini menghentikan reaksi kekebalan tubuh yang menyebabkan penyakit kronis seperti jerawat dan demam karena alergi hingga dapat menyebabkan kanker.
4. Black Seed terbukti memiliki efek anti Histamine, anti-oxidant, anti-biotic, anti-mycotic dan penghambat bronchitis. (Study of Oil Black Seed on Humans, American Scientists)
5. Black Seed benar-benar herba ampuh yang telah dipakai selama lebih 3.000 tahun. Mengandung lebih dari 100 kandungan penting. Black Seed adalah sumber yang penting untuk Asam Lemak Esensial, protein, karbohidrat, dan vitamin serta mineral “Black Seed juga kaya akan sterol, terutama beta-sitosterol, yang dikenal memiliki kemampuan mencegah kanker”. (Dr. Michael Tierra L.A.C.O.M.D.)
6. Hasil uji Black Seed membuktikan dapat dipakai untuk menyembuhkan banyak penyakit. (Pharmaceutical newspaper, Wissenschaftlicher Text)
7. Black Seed merupakan sumber penting protein, karbohidrat, Asam Lemak Esensial, vitamin A, B1, B2, C dan Niacin juga mineral, seperti calcium, potassium, iron, magnesium, selenium, magnesium dan zinc (Phytochemichals of Nigella Sativa seeds. Food Chemistry).
8. Akova, A. dan G. Ustun (2000). Aktifitas dan proses penyerapan dari biji habat dengan nilai pH yang berbeda. Biotechnology Letters. March 22 (5) : 355-359. {a} Chemical Engineering Departement, Istanbul Technical University, 80626, Maslak, Istanbul, Turkey.
9. Salem, M. L. dan M. S. Hossain (2000). Sifat pelindung minyak habat sebagai pelindung dari serangan infeksi murine cytomegalovirus. International Journal of Imunopharmacology. [print] September 22(9):729-740. {a} Zoology Departement, Faculty of Science, Tanta University, Tanta, Egypt.
10. Khan, M. A. (1999). Komposisi kandungan kimia dan obat yang terkandung dalam habat. Inflammopharmacology 7(1):15-35. {a} Division of Chemistry, School of Science, Sheffield Hallam University, Pond Street, Sheffield, S11WB,UK.
11. El, K. H. H., A. H. Ahmed, et al. (1998). Anti bakteri dan minyak esensial yang terkandung oleh biji habat. Fitoterapia 69 (1):77-78. {a} Dep. Bot. Fac. Sci., Omdurman Islamic Univ., PO BOX 382, Omdurman, Sudan.
12. Takruri, H. R. H. dan M. A. F. Dameh (1998). Kajian mengenai kandungan nutrisi pada biji habat. Journal Phytological Research 11(2):91-94. {a} Dep. Botany. University of Kalyani, Kalyani, 741235, India.
Penelitian Dan Studi Farmasi Modern
1. Biji Habbatussauda’ menunjukkan aksi galactagogue pada tikus percobaan, artinya bahwa terdapat peningkatan volume kotoran tikus yang diberi makan biji-biji tersebut. Uji histology menunjukkan lebih banyak proliferasi dari aktivitas acnidan secretari pada jaringan payudara pada induk tikus yang memakan biji Habbatussauda’ (Agarwala et al, 1968).
2. Peningkatan volume susu yang diobservasi pada kambing setelah mengkonsumsi Habbatussauda’ sebanyak 100 mg/kb berat selama 10 hari (Vihan and Panwar, 1987).
3. Persiapan pengobatan herbal dengan salah satu unsurnya Habbatussauda’ menunjukkan efek hypoglycaemic yang jelas pada percobaan hewan (Esaknder et al, 1995). Pada studi lebih lanjut, campuran biji-bijian yang mengandung Habbatussauda’ yang dipakai untuk teh herbal menunjukkan efek nyata hypoglycaemic pada alloxan termasuk tikus yang menderita diabet (E1.Sabrawy et al, 1996).
4. Aplikasi pada lotion yang mengandung Habbatussauda’ menunjukkan kemampuan penyambuhan luka setelah diuji coba pada luka di kambing, domba, dan anak sapi (Ahmed at al, 1995).
5. Kandungan aktif biji Habbatussauda’ mengandung asam lemak yang setelah dikaji dapat berfungsi sebagai anti tumor (Salomi et al, 1992).
6. Ekstrak biji-bijian dari Habbatussauda’ menunjukkan kemampuannya dalam mencegah gangguan pada gigi (Namba et al, 1985) sementara minyaknya dapat dipakai untuk obat anti serangga.
7. Ekstra alcohol pada Habbatussauda’ dapat menghambat pertumbuhan E.coli.
8. Minyak esensial dari Habbatussauda’ dapat menunjukkan aktivitas anthelmintic melawan cacing tanah dan cacing pita (Agarwal et.al.1979).
9. Minyak volatile dari Habbatussauda’ memiliki efek anti spasmodic (Aquel, 1999).
10. Reduksi 33 persen pada tumor telah diobservasi pada eksperimen jaringan lembut sarcoma yang diinduksi oleh methylcholanthrene setelah penyembuhan dengan ekstrak Habbatussauda’ pada dosis 100mg/kg selama 30 hari (Salomi et.al.1991).
11. Minyak esensial dari Habbatussauda’ menunjukkan anti bakteri melawan B.subtilis, B.shigella dysentriae, Sh.boydi (Bhargava dan Chauhan, 1968), B.anthracis, B.pumilus, Sal.paratyphi, Sh.sonnie (Agarwal et.al.1979) dan B.cereus, Staph.albus, staph aureus, E.coli dan Sal.typhi (Bhargava dan Chauhan, 1968 dan Agarwal et.al.1979).
12. Minyak esensial yang dibuat dari Habbatussauda’ terbukti ampuh melawan Calbicans, A.niger, A.flavus, M.gypseum dan Trichorderma viride (Agarwal et.al. 1979).
13. Aktivitas penghambatan sintesis prostaglandin minyak Habbatussauda’ membantu dalam mengobati penyakit radang dan obat antirheumonic pada system pengobatan tradisional.
14. Minyak Habbatussauda’ memiliki potensi terapis dalam penyembuhan diare (Ferdous et.al. 1992).
15. Banyak studi ethnomedis dilakukan terhadap Habbatussauda’ yang telah digunakan dalam bentuk yang berbeda dan ternyata dapat menyembuhkan berbagai penyakit, yaitu penyakit cardiovascular, kudis pada anak-anak, sakit perut, Diabetes Melitus, Bronchial asthma dan batuk kronis, mengatur menstruasi, mengatur urine, meningkatkan jumlah susu, alat bantu kesehatan bagi anak yang baru lahir.